Latest Posts

Nasihat untuk Adikku yang Memasuki Dunia SMA dan Organisasi

By 07.00 , , ,

Bismillah.


Hari ini, salah seorang adikku yang manis nan cuek curhat, tentang permasalahan antara tanggungjawab dan persahabatan. Bagaimana jika ada suatu amanah yang hanya bisa dilakukan jika salah satu resikonya mengkhianati persahabatan. Apa yang harus dilakukan?
Ok, manisku, cantikku, sayangku.. Tenangkan dulu hatimu dan aku akan mencoba memberi secercah cahaya yang akan menghangatkanmu insya Allah..

Jujur saja, aku percaya kalian semua, kamu dan teman-teman kamu adalah anak-anak baik. Bagaimana tidak, aku pernah tinggal seatap dengan kalian dan menjadi ibu kedua yang mengenal secara langsung bagaimana luar-dalam kalian, dari mulai makanan kesukaan sampai kebiasaan aneh masing-masing. Setiap kalian dan juga aku tentunya punya kesalahan, tapi sejauh yang aku lihat, semuanya masih dalam batas wajar kok.

Kini sebagai OSIS, menghadapi teman yang bukan hanya tidak mendukung, tapi bahkan menentang, umm bagaimana ya? kalau dipikir logisnya sih,  kamu maupun teman-teman yang notabene pernah jadi anak-anak didik aku nggak salah, bagaimanapun juga kalian kan cuma melaksanakan tugas yang mungkin sebenarnya berat juga untuk kalian lakukan..
Dan iya, harusnya mereka paham kalau kalian punya amanah yang harus dipertanggung-jawabkan..

Nggak mudah memang..
Merangkul mereka salah satunya dengan tetap bersikap biasa, jangan sampai terlalu skeptis..
Tegur dengan tidak langsung kalau memang diperlukan..
Ajak bercanda..
Tetep blend in sama kedua belah pihak..
Humm, gimana lagi ya?

Susah juga kalau i'tikad baik nya nggak klop dari kedua belah pihak..
Tapi yang penting, aku pengen kamu dan temen-temen tetep jadi temen yang baik.. Seperti biasanya, jangan berubah kecuali jadi lebih baik..
Kalau nggak terdesak jangan ngomongin masalah ini, jangan diungkit-ungkit..
Jadi pihak netral..

Kamu dan temen-temen harus yakin,
Kalau orang baik pasti akan selalu ada yang nggak suka..
Jangankan kita yang banyak salah, Rasulullah aja yang sempurna banyak pembencinya..
Jadi keinginan untuk disukai semua orang itu angan-angan yang mustahil..
Pun ketika kita meninggalkan suatu kewajiban atau bahkan tanggung jawab cuma karena ngga enakan?
Apa iya kita yang mumayyiz, sudah bisa membedakan baik dan buruk masih belum bisa mengamalkan hanya karena khawatir anggapan orang lain?
Mereka emang temen, tapi temen juga punya batas untuk ngatur hidup kita, toh bukan mereka yang ngasih makan kita..

Tetep pegang prinsip, bergaul tapi jangan sampai melebur, kita juga harus buktiin punya pendirian, nggak ikut-ikutan..
Kalau nantinya muncul rasa kesel, sebel dan sejenisnya..
Hadapi dengan bijak, kita kan manusia, punya perasaan begitu, wajar kok..
Asal kita nggak mengungkapkan kekesalan kita sama mereka..
Pada akhirnya semua orang juga bisa ngeliat mana tokoh antagonis dan protagonis nya..
He, begitulah sunnatullah.. 😊

Makanya, sekarang, jadi anak baik, rajin belajar..
Biar nanti punya anak juga gitu..
Susah?
Ya emang susah, kalau gampang level anak SD dong?
Kalau ujian hidup itu gampang, hadiahnya bukan surga, tapi piring cantik..
Mau?

Insya Allah dimanapun kalian berada, akan selalu aku doakan..
Jangan lupa kamu juga harus doakan juga temen-temen..
Allah kan maha membolak balikkan hati..
Sampaikan, OSIS juga manusia.. Bisa salah..
Kalaupun ada anggota OSIS yang melanggar atau menentang, nasihatkan agar jangan contoh OSIS yg kaya gitu, contoh OSIS lain yang baik..

Sampaikan juga, kalau misalnya ada seorang muslim yang melakukan pengeboman, terus orang-orang non muslim komentar, tuh kan orang Muslim radikal, teroris..
Itu gimana?
Jelas salah kan..
Nge-judge keseluruhan karena kesalahan sebagian pihak itu nggak adil..
Bilang juga, kita melakukan ini karena sayang sama semuanya..
Kita pengen sekolah kita dikenal baik dan terhormat, karena masing-masing kalian secara tidak langsung juga duta nya sekolah, kalian bawa nama baik sekolah.

Oya kasih pencerahan dan reminder dari hati ke hati, ajak mikir..
Kalau aku paling suka tema orang tua, paling ngena..
Ceritakan kalau orangtua kalian di rumah menunggu keberhasilan kalian, jangan sampai mengecewakan mereka, jangan sampai nama orangtua jadi buruk karena kelakuan anaknya..
Kalian di sini nggak gratis, jangan sampai orangtua bersusah payah mengeluarkan uang buat Sekolah tanpa hasil..
Usahakan setiap hari lihat foto orangtua, lihat senyum mereka, harapan di mata mereka.. Buat mereka bangga dan bahagia.. Sebagaimana mereka membuat kita bahagia di waktu kecil..

Kita punya tauladan terbaik seperti Umar bin Khattab yang berani berubah dan menampakkan perubahan selama itu baik.
Tetap berjuang ya, sayang!


You Might Also Like

0 comments

Thank you so much if you're going to comment my post, give advice or criticism. I'm so happy ^_^ But please don't advertising and comment with bad words here. Thanks !

♥ Aisyah