Latest Posts

Kita Punya Allah

By 20.26 ,

Bismillah.


Sore ini seseorang yang kukagumi bercerita tentang kisah hidupnya yang penuh pelajaran dan ibrah. Aku tidak pernah menyangka bahwa dibalik sosoknya yang senantiasa tersenyum dan tampak ceria, ia memiliki jiwa yang teramat tegar menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Ia begitu cerdas dalam mengatur dan menempatkan emosi di tempatnya. Tak ada yang tahu bahwa mungkin ia menumpahkan begitu banyak air mata di sujud malamnya.

Kisah pertamanya bermula ketika aku mengadukan tentang beratnya kuliah yang baru saja aku mulai jalani, banyak tugas dan sebagainya, ia bercerita bahwa dahulu ia juga mengalami apa yang aku alami bahkan dengan kuantitas kegiatan yang jauh lebih padat, ia sudah sibuk berbisnis untuk mencari penghasilan sendiri, belajar mandiri dari segi finansial dengan tidak dikirimi uang dari orangtua, justru ia yang mengirim pada mereka, ia juga aktif dalam banyak organisasi dakwah baik di lingkungan kampus ataupun berkiprah di lingkungan sekitar, bagiku perumpamaannya seperti ibunda Khadijah yang memiliki peran besar dalam dunia dakwah dan bisnis, jadilah ia taudaladan dan motivatorku untuk yakin memilih prodi Muamalah karena ia telah membuktikan keberhasilannya menyatukan antara usaha dakwah dan usaha nafkah dengan seimbang.

Aku mulai berintrospeksi diri, aku bukan orang tersibuk di dunia yang harus mendapat perhatian. Aku belajar untuk menujukan perhatianku bukan hanya pada diri sendiri lagi, tapi juga pada oranglain, sehingga keberadaan kita bukan menjadi beban, justru anugerah.
Sosok gadis di hadapanku tersenyum melihat raut wajahku yang -entahlah, mungkin- sendu saat itu.
"aku paham. Dulu juga aku paling tidak bisa pelajaran akuntansi, bahkan hingga sehari sebelum ujian akhir, aku tetap belum paham. Akhirnya aku serahkan pada Allah, aku bangun di sepertiga malam dengan buku akuntansi di sisi Sajadah ku, tidak ada yang bisa kulakukan selain minta sama Allah, karena hanya Ia lah yang maha Memudahkan. Aku berdoa agar pelajaran ini -sampai aku tepuk-tepuk bukunya- dapat aku kuasai dengan mudah. Maka setelah tahajjud malam itu, aku berinisiatif mengerjakan 3 soal dari sekian banyak soal yang ada di buku paket, dan Masya Allah, Allah mudahkan aku dalam memahaminya seketika. Karunia Allah belum berhenti sampai di sana, keesokan harinya saat ujian, Tabarakallah, ketiga soal yang diujikan sama persis dengan soal yang aku kerjakan semalam! Kalau bukan karena Maha Pemurah nya Allah, aku tentu tidak akan bisa mendapat nilai yang baik.. "

Saat itu aku terhenyak, seolah baru menyadari bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah. Jika Allah berkehendak memudahkan maka semuanya akan mudah, namun jika Allah berkehendak mempersulit maka sebaik apapun persiapan, semuanya akan terasa sulit. Karenanya, mintalah pada Allah, pada Rabb yang Maha Pemberi lagi Maha Pengasih. Bergantunglah pada Nya dan engkau tidak akan pernah menyesal.

Ia melanjutkan ceritanya, katanya, apapun yang kita inginkan, sekecil apapun atau sebesar apapun, minta dulu sama Allah, jika menghendaki, Allah akan mengirimkan rezeki itu dari arah yang tidak disangka-sangka. Karena sejatinya, disaat kita sibuk mencari rezeki, rezeki yang menjadi bagian kita sedang on the way, dan jelas tidak akan pernah tertukar.

Lanjutnya, ia pernah berkunjung ke masjid Az-Zikra, Sentul yang kebetulan dekat dengan kampus. Ia suka dengan lingkungan dan pemandangan perumahannya yang begitu teduh dan syahdu, ia ingin sekali bisa memiliki tempat tinggal di daerah tersebut, dan ya, Alhamdulillah Allah mengabulkan doanya dan diwujudkan melalui perantara seorang ibu pengajian dimana ia mengajar, ibu tersebut memberikan satu unit rumah 2 lantai dengan lokasi dekat sekali dengan masjid. Maka beruntunglah ia dan ibu itu karena akhirnya rumah tersebut sering digunakan sebagai tempat pengajian, belajar sampai rapat aktivis dakwah.

Beberapa bulan setelah itu, ia memiliki sebuah pencapaian baru, dengan hasil bisnis yang lumayan, ia menargetkan diri untuk membeli motor di bulan Januari 2016, kredit tidak masalah, yang penting bisa memenuhi kebutuhan transportasi tanpa memberatkan orangtua.

Pada bulan Oktober 2015 ada salah seorang teman yang hendak memberinya hadiah, namun Qadarullah saat itu ia sedang sakit typus saking sibuknya hingga kadang kelelahan. Maka hadiah yang dijanjikan itupun ditunda sampai tahun baru. Setelah sembuh dari penyakitnya, ia diajak oleh sang teman jalan-jalan. Kemana? Ya, seperti yang sudah ketebak, ke dealer motor.
Temannya tiba-tiba berujar, "kamu pilih aja motor mana yang kamu mau, nanti saya yang bayar.."

Subhanallah, hari itu juga dengan uang kurang lebih 15 juta, motor baru resmi menjadi miliknya, lengkap dengan urusan perpajakannya. Pokoknya ia tinggal pakai saja. Tepat sekali waktunya bukan? Sesuai dengan apa yang ia minta, awal tahun baru. Allah maha kuasa menunda hadiah itu hingga terasa begitu indah pada waktunya.

Ia amat mensyukuri segala hal yang telah ia miliki sekarang, dan aku juga bersyukur dapat berkesempatan untuk mengenal dan menimba ilmu darinya, Alhamdulillahi Rabbil Alamin..


Ada banyak hal yang mungkin tidak kita pahami kenapa bisa terjadi demikian di dunia ini, tapi itulah takdir, tidak ada yang tahu, namun kegaiban itulah yang membuat segalanya tampak seperti kejutan. Asalkan selalu berbaik sangka pada Allah, insya Allah semuanya akan baik-baik saja, karena skenario Allah selalu indah.

You Might Also Like

0 comments

Thank you so much if you're going to comment my post, give advice or criticism. I'm so happy ^_^ But please don't advertising and comment with bad words here. Thanks !

♥ Aisyah