Latest Posts

Fa Idza Faragta Fanshab

By 12.57 ,

Bismillahirrahmanirrahim..



Sebagian kita mungkin akan merasa bangga dan puas dengan sesuatu prestasi yang telah kita raih, misalnya saja ketika kita lulus dari  kuliah dan menyandang  gelar sarjana. Kita akan merasa puas dengan prestasi tersebut sehingga terkadang kepuasan tersebut menjadikan kita terlena, seolah-olah dunia sudah berada di tangan. Belum lagi rasa ujub (sombong) dengan prestasi yang kita raih tersebut.

Dari prestasi tersebut terkadang kita larut dalam sikap hura-hura atau kesenangan yang seringkali justru sebenarnya menjadikan kita kembali lemah. Maksudnya adalah bahwa di saat kita sedang menikmati prestasi tersebut, ternyata di luar sana orang lain telah melangkah lebih dahulu dari kita. Akibatnya kita terlalu terbuai dengan prestasi yang ada dan tidak ada usaha untuk kembali mengukir prestasi lainnya. Ini adalah sikap yang tidak bijak.  

Bagaimana seharusnya sikap yang bijak dalam hal ini? Allah ta’ala berfirman dalam kalamNya :

فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ  وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ

Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. QS. Asy-Syarh : 7-8.

Sebuah motivasi luar biasa dari Kalam Allah yang mulia, yaitu bahwa ketika kita selesai melakukan pekerjaan maka persiapkanlah diri untuk melakukan pekerjaan selanjutnya dengan penuh semangat. Ketika seseorang berprestasi maka tidak ada alasan dia untuk terlena dengan prestasinya tersebut dan tidak ingin melakukan prestasi lainnya. Sikap seperti ini tentu saja tidak selaras dengan Kalamullah di atas.

Dalam ayat tersebut disebutkan bahwa ketika kita telah selesai melakukan pekerjaan dan menghasilkan suatu prestasi maka bersegeralah untuk mengukir prestasi lainnya, inilah perintah Allah ta’ala di dalam kalamNya.

Ini berarti secara umum setiap muslim harus selalu bersemangat dalam melakukan setiap kegiatannya. Istirahat sebentar hanyalah sebagai sarana untuk kembali mengumpulkan tenaga dalam mempersiapkan kegiatan berikutnya. So… semangat lagi setelah mengukir prestasi, jangan pernah puas dengan prestasi yang ada, teruslah mengukir prestasi untuk masa depan yang lebih baik…. Wallahu a’lam. 

You Might Also Like

6 comments

  1. jangan puas dan berhenti disatu hal ya, kerjakan hal positif lainnya

    BalasHapus
  2. Iyaaah kalo aku istirahatnya suka kelamaan hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang penting gak lebih banyak istirahat daripada usahanya ya kak..

      Hapus
  3. betul-betul,ayat itu mengingatkan bahwa jangan terlalu lama berleha-leha. Duh *liat cermin*
    prokrasatinasi itu memang tidak baiikk

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama kak, aku juga masih harus banyak belajar..
      kata-kata "prokrasatinasi" keren bgd.. sampe aku g tau artinya, hhe..

      Hapus

Thank you so much if you're going to comment my post, give advice or criticism. I'm so happy ^_^ But please don't advertising and comment with bad words here. Thanks !

♥ Aisyah